Obat Sipilis Ampuh, SOLO — PT Permodalan Nasional Madani (PNM) terus mendorong pengguna PNM untuk menjalani pelatihan pengembangan usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM). 12 pengguna PNM Mekaar dari berbagai daerah mengadakan acara pelatihan komparatif pada tanggal 20-21 Februari 2024 untuk mengedukasi dan menambah pengetahuan baru bagi pengguna dalam dunia Batik Ecoprint di Galeri Batik Puspita Mekar, Laweyan, Solo.
Batik ecoprint adalah jenis batik dengan pewarna alami yang diperoleh dari tanin atau warna daun, akar atau batang yang diaplikasikan pada kain, kemudian kain tersebut dimasak. Secara singkat batik ecoprint adalah batik yang pembuatan batiknya menggunakan daun kipas yang kemudian direbus.
Kegiatan pembelajaran ini terkait dengan tiga jenis modal yang diberikan PNM kepada nasabahnya, yaitu modal finansial yang diberikan pembiayaan nasabah PNM Mekaar. Sementara itu, dengan modal sosial, PNM membangun kesadaran nasabah melalui jaringan usaha dan kemitraan usaha yang akan membantu percepatan bisnis nasabah.
Kemudian modal intelektual melalui pendampingan meliputi pelatihan/pembelajaran komparatif serta berbagi informasi dan pengalaman.
Direktur PNM Cabang Solo Ananto Seno bersyukur telah melakukan studi banding di Solo yang dihadiri oleh nasabah PNM Mekaar dari berbagai wilayah Indonesia.
Sebagai tuan rumah, mereka sangat senang dan bangga bisa mengikuti acara ini. Kerja sama pendidikan komparatif merupakan salah satu bentuk komitmen PNM sebagai lembaga pengembangan UMKM yang tidak hanya memberikan modal finansial namun juga modal intelektual dan jaringan/komunitas.
“Antusiasme yang ditunjukkan narasumber dan peserta menghapus penat dari para peserta dan pihak penyelenggara. Semoga ilmu yang didapat dapat mengembangkan bidang masing-masing peserta dan terutama menambah jaringan antara peserta dan narasumber. Terima kasih semuanya. Kepada pihak-pihak yang berpartisipasi dalam acara ini, saya berharap “kita dapat membantu lebih banyak lagi nasabah PNM Mekaar melalui program Pengembangan Kemampuan Usaha (PKU)” ujar Ananto Seno.
PNM melalui program PKU (Pengembangan Keterampilan Usaha) bertema #MencariLangkahBaru menyelenggarakan program pelatihan komparatif mulai tahun 2022, sekitar 200 pengusaha telah mendapatkan pelatihan khusus pada sektor usaha terkait.
Irianti Setiono, salah satu penerima manfaat program nasional pengembangan masyarakat (PNM), berbagi pengalamannya setelah mengikuti pelatihan yang diselenggarakan oleh PNM. Ia mengaku masih belajar tentang batik tulis dan bahan pewarna ecoprint sebelum mengikuti pelatihan. Namun selama pelatihan, Irianti mendapatkan pengetahuan baru tentang rasio warna yang baik dan teknik ecoprinting yang efisien.
Setelah pelatihan, saya mulai mengaplikasikan ilmu yang didapat setelah studi banding kemarin,” kata Irianti. Ia berencana mengembangkan usahanya dengan memadukan teknik batik eco-print dan tulisan tangan agar lebih beragam dan menarik minat pelanggan.
PNM merupakan lembaga yang mendanai dan membantu perempuan kurang mampu di Indonesia melalui sektor usaha ultra mikro. PNM tidak hanya memberikan modal usaha namun juga memberikan berbagai pelatihan untuk meningkatkan kualitas produk. Saat ini terdapat 15,2 juta pengguna PNM di Indonesia.